Rabu, 12 Maret 2014

DREAM

Title:DREAM
Author : Arista Estiningtyas
Main Cast:
Kim Yoo Jung as you
Kwon Ji Young BIGBANG
Hyunseung BEAST
etc..
Genre:
Friendship, Impian
Rating: SU (Semua Umur)
 
Namaku Kim Yoo Jung. Aku adalah gadis keturunan England-Korea-Indonesia. Aku lahir di England, 1986. Ibuku adalah orang England-Korea, sedangkan Ayahku adalah orang Indonesia dan aku mempunyai 2 kakak laki – laki. Kakakku yang pertama bernama Park Gun Tae, sedangkan kakakku yang kedua, Seo Young Jo. Selisih umurku dengan kakakku yang pertama adalah 4 tahun, sedangkan dengan kakakku yang kedua hanya 2 tahun. Aku juga mempunyai 2 orang sahabat. Mereka adalah Kwon Ji Yong dan Jung Hyunseung. Aku mengenal 2 namja (Laki – laki) ini sejak aku masih kecil. Bisa dibilang aku adalah tipe gadis yang cerdas, karna aku lulus universitas disaat umurku baru 16 tahun dan sekarang aku adalah salah satu member (personil) dari Girlband Korea, 5G (5 Girls).
Tahun 2002, setelah 3 tahun aku sekolah di England, aku pulang ke Korea..
“Oppa (panggilan untuk kakak laki – laki dari adik perempuan)!” teriakku pada dua orang namja (laki – laki) yang sedang menunggu seseorang di ruang tunggu Bandara.
“Yoo Jung-ah (adik)!” teriak Gun tae dan Young jo oppa (panggilan untuk kakak laki – laki dari adik perempuan) padaku.
Aku langsung memeluk mereka erat. Aku sangat merindukan 2 namja (laki – laki) ini.
“Ku dengar kau di panggil audisi di YG Entertainment, apakah itu benar?” Tanya Gun tae oppa (panggilan untuk kakak laki – laki dari adik perempuan), melepas pelukannya.
“Ne (ya), that’s right (itu benar)
“Wah, Chukkae (Selamat)
“Saeng (adik)ku ini memang pintar” puji Young Jo oppa (panggilan untuk kakak laki – laki dari adik perempuan) sambil mengacak – acak rambutku ini.
“Dimana Appa (ayah) dan Eomma (ibu)? Kenapa mereka tidak datang menjemputku?”
“Oh, Appa (ayah) dan Eomma (ibu) sedang syuting di Jeju” kata Gun tae oppa (panggilan untuk kakak laki – laki dari adik perempuan)
“Oh.. arraseo (aku mengerti)
Yah.. ayah dan ibuku adalah seorang aktor dan aktris terkenal di Korea. Mereka sangatlah sibuk, walaupun umur mereka sudah menginjak kepala-4. Sebenarnya 2 oppa (panggilan untuk kakak laki – laki dari adik perempuan) juga seorang aktor. Dikeluargaku ini memang ada darah aktor, tapi aku lebih memilih menjadi seorang penyanyi daripada menjadi seorang aktris.
Jalanku menjadi seorang penyanyi, bermula ketika aku mendapat tawaran untuk audisi di YG Entertainment, sebuah agensi yang sangat besar di Korea. Agensi ini dipimpin oleh seorang ahjusshi (paman) bernama Yang Hyun Suk.
“Oppa (panggilan untuk kakak laki – laki dari adik perempuan), kenapa dia belum datang?” tanyaku pada Young Jo oppa (panggilan untuk kakak laki – laki dari adik perempuan)yang menemaniku menunggu Yang Hyun Suk ahjusshi (paman)di cafeteria YG.
“Aku juga tidak tau, kita tunggu saja sebentar lagi”
“Young Jo!” teriak seorang namja (laki – laki) dari belakangku.
“Jiyong!”
“Jiyong?” tanyaku dalam hati
“Ada apa kau disini?”tanyanya pada oppa (panggilan untuk kakak laki – laki dari adik perempuan)ku.
“Kwon Ji Yong?” tanyaku
“Ne (ya). Kau siapa?”
“Hah? Kau tidak mengenalku?”
“Anio (tidak)
“Jiyongie”
Dulu ketika aku masih kecil, aku sering memanggilnya dengan sebutan Jiyongie.
“Ah, Yoo Jung!” katanya sambil memelukku
“Sekarang setelah kau jadi artis besar, kau jadi lupa padaku”
“Anio (tidak), sekarang penampilanmu berbeda, kau lebih cute (imut) dan beautiful (cantik)
“Jeongmal (benarkah)?”
“Ne (ya)
“Ah, gomawo (terima kasih)” kataku sambil mencubit pipinya yang chubby (gemuk)
“Aww” rintihnya kesakitan “Ngomong – ngomong ada apa kalian kesini?”
“Yoo Jung akan mengikuti audisi disini” jelas Young Jo oppa (panggilan untuk kakak laki – laki dari adik perempuan)sambil menaruh cangkir tehnya.
“Jeongmal (benarkah)?”
“Ne (ya)” kataku meyakinkan Jiyong
“Chukkae (selamat)
“Gomawo (terima kasih)
Akhirnya, aku di terima traine (berlatih) disana. Hari – hariku penuh dengan latihan, bayangkan saja waktu 6 jam untuk berlatih menari, 6 jam berlatih menyanyi, 1 jam untuk berlatih akting, 1 jam untuk olahraga dan aku hanya punya waktu 10 jam untuk istirahat.
“Kau senang traine (berlatih) disini?” Tanya Jiyong di sela – sela waktuku.
Jiyong memang sering menjengukku, walaupun jadwalnya bersama BIGBANG (salah satu boyband besar korea) sangatlah padat.
“Ne (ya), aku sangat senang disini”
“Ku dengar Kau, Dhani, So Hyun, Na mi, Jung ah akan bergabung menjadi Girlband, apa itu benar?”
“Ne (ya), kami bahkan sudah berlatih untuk koreografi single pertama nanti”
“Wah, aku jadi tidak sabar menunggu kalian debut”
Aku hanya tersenyum malu, disaat Jiyong berkata itu padaku.
“Bagaimana dengan Hyunseung, apa dia sudah tau?” Tanya Jiyong smbil menatapku tajam.
“Molla (aku tidak tau), sejak kepulanganku ke Korea, 6 bulan yang lalu, aku belum pernah bertemu dengannya”
“Jeongmal (benarkah)?”
“Ne (ya)” kataku sambil mengangguk
“Kalau begitu aku akan menelfonnya” kata Jiyong sambil mengeluarkan Hp dari sakunya.
“Andwe (jangan)!” kataku menahannya “Dia pasti sibuk dengan BEAST”
Kedua sahabatku ini memang seorang artis, lebih tepatnya penyanyi. Mereka adalah member (personil) dua boyband besar di Korea.
“Sesibuk apapun dia, dia harus tau”
“[Annyeong] (halo)” sapa Hyunseung diseberang sana.
“Annyeong (halo)Hyunseung, besuk jam 7 datanglah ke cafeteria YG”
“[Wae] (kenapa)?”
“ada surprise untukmu”
“[Mwo] (apa)?”
“Datang saja, kau akan tau besuk”
Hari berikutnya di cafeteria YG..
“Jiyong!” panggil Hyunseung
“Ah, kau sudah sampai, duduklah disini” kata Jiyong sambil menunjuk bangku kosong disampingnya.
“Kau kenal gadis ini?” Tanya Jiyong sambil menunjukku
Aku menatap Hyunseung, dia juga menatapku. Kami saling bertatap – tatapan.
“Ah, Yoo Jung” katanya sambil memelukku erat.
Aku tersenyum memandangnya, aku senang dia mengingatku.
Waktu itu, Jiyong menceritakan semua yang terjadi padaku dan Hyunseung juga mendukungku.
1 tahun berlalu, tahun 2003 5G memulai debutnya, disini aku memegang peran menjadi visual, magnae (termuda), lead dancer, lead rapper dan main vocal, Dhani menjadi Leader, lead vocal, main rapper, So hyun menjadi main dancer, main rapper, Na mi dan Jung ah menjadi main vocal. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk 5G menaruh perhatian masyarakat. Dari waktu ke waktu kita mengalami kemajuan. Hingga usia 5G yang pertama, timbullah masalah diantara member (personil).
Pada saat itu Jiyong dan Hyunseung secara tidak sengaja melihat Dhani mencampuri sesuatu kedalam minumanku.
“Kau cegah Yoo Jung, jangan sampai dia meminumnya” bisik Jiyong pada Hyunseung
“Aku yang akan menghadapinya”
“Arraseo (aku mengerti), hyung (panggilan kakak laki – laki dari adik laki – laki)” jawab Hyunseung
10 menit kemudian setelah aku membersihkan make up, aku hendak meminum minuman itu, tapi Hyunseung mencegahku, sehingga minuman itu tumpah di lantai.
“Wae (kenapa) oppa (panggilan kakak laki – laki dari adik perempuan)?” tanyaku padanya
“An..”
Belum selesai Hyunseung bicara, kami mendengar suara rintihan seorang wanita. Kami langsung keluar menuju sumber suara itu. Sesampainya di sumber suara, kami melihat Jiyong, Dhani, dan personil 5G yang lain dan Dhani memegangi pipinya yang memerah.
“Kenapa kau meracuni Yoo Jung? Apa salah dia?”Tanya Jiyong dengan nada tinggi.
“Mwo (apa)?” aku terkejut mendengarnya.
“Tadi aku mencegahmu meminum minuman itu, karna aku dan Jiyong melihatnya meracuni minumanmu” jelas Hyunseung.
“Jeongmal (benarkah),eonni (panggilan kakak perempuan dari adik perempuan)?”tanyaku pada Dhani.
“Ne (ya), aku iri padamu kenapa kau yang selalu di elu – elukan, semua orang selalu memujimu, memujimu cantiklah, berbakat. Aku iri padamu”jawab Dhani, yang membuatku sangat terkejut.
“Aku kecewa padamu eonni (panggilan kakak perempuan dari adik perempuan)” kata So Hyun
“Kau bukan Leader yang baik untuk kami”lanjut Na mi
“Seharusnya kita dulu memilih Yoo Jung untuk jadi Leader, bukan kau! Ayo kita pergi saja! Kita tinggalkan orang bodoh ini!” kata Jung ah sambil berlalu, tapi aku menahannya.
“Ayo, kita selesaikan masalah ini di ruang make up, sebelum Yang Hyun Suk ahjusshi (paman) tau masalah ini” ajakku pada mereka. Mereka menurut.
Di ruang make up..
“Eonni (panggilan kakak perempuan dari adik perempuan), kau ini seorang leader” kataku membuka perbincangan.
“Kau tidak pantas melakukan ini”
Kulihat semua orang yang ada disini menangis, tak terkecuali Hyunseung dan Jiyong.
“Kita ini 5G, 5G yang selalu bersatu, bersama. Kau tidak boleh iri padaku, pada So Hyun, pada Na Mi, pada Jung Ah, begitupun juga sebaliknya. Kita tidak boleh saling iri. Semua itu sama posisinya, tanggung jawab kita sama. Apa kalian mengerti?”
Semua mengangguk, paham.
“Mianhae (maaf), Yoo Jung-ah(adik), aku janji tidak akan mengulanginya lagi”
“Ne (ya), eonni (panggilan kakak perempuan dari adik perempuan)
Kamipun saling berpelukan. Aku lega masalah ini selesai dengan damai.
2013, sekarang 5G sudah berusia 10 tahun, karir kami semakin meningkat, bahkan kami sudah Go International, bahkan kami juga tidak hanya bernyanyi saja, ada beberapa yang mengembangkan karirnya didunia acting dan sekarang aku merambah ke dunia produser. BIGBANG dan BEAST juga sama, karir mereka semakin meningkat, bahkan sekarang mereka sedang mengadakan Tour Around the World (Tour keliling dunia). Dan kamipun siap meluncurkan album ke-10 5G.


END
 

Selasa, 25 Februari 2014

My Sister is My Angel



Title:My Sister is My Angel
Author : Arista Estiningtyas
Main Cast:
Park Hyera (you)
Park Gun Tae
Kwon Ji Young
and etc..
Genre:
Family
Rating: SU (Semua Umur)

Seorang guru sedang mengajarkan rumus – rumus yang rumit  dihadapan murid – muridnya. Sedangkan, seorang namja yang duduk di bangku paling belakang sedang memperhatikan yeoja yang sedang tertidur pulas disampingnya. Namja itu adalah Kwon Ji Young, dia sedang memperhatikan sahabatnya, Park Hyera yang sedang tertidur pulas. Tangannya berjalan menyisihkan rambut yang menghalangi wajah yeoja itu.
“Hyera-ah, wajahmu pucat sekali. Apa kau sedang sakit?”katanya lirih.
Tett… tett
Bel tanda pelajaran telah usai berbunyi. Ji Young membangunkan Hyera dari alam tidurnya. Hyera terbangun, sambil mengusap mata sipitnya.
“Hyera-ah, wajahmu pucat sekali. Apa kau sakit?”
Anio, oppa. Aku hanya kelelahan saja, belakangan ini waktu istirahatku berkurang. Kemarin aku syuting sampai larut malam”
Jeongmal?”
“Ne, oppa”
Yasudah, ayo kita pulang”
Ji Young menarik tangan Hyera, mengajaknya pulang bersama. Tapi, Hyera tak mengikuti arahannya.
Mwo? Pulang?”
Ne, ini sudah waktunya untuk pulang Hyera-ah. Kau tadi tidur lelap sekali. Kajja
Ne, arraseo”
**
“Aku pulang!” teriak Hyera sesampainya di rumah.
Hyera melihat appa, eomma, dan oppanya sedang berkumpul di ruang keluarga. Terlihat juga seorang yeoja cantik, duduk disebelah oppanya. Dia melihat wajah oppanya memerah, yeoja yang duduk disampingnya juga tampak sedang menangis. Sepertinya, mereka sedang bertengkar. Hyera yang melihatnya, memilih untuk masuk ke kamarnya. Di dalam kamarnya, Hyera mendengar suara eomma dan appanya yang melarang hubungan Gun tae oppanya dengan yeojachingunya yang bernama Kim Yoo Jung. Sudah 1 tahun ini, Gun tae berhubungan dengan yeoja itu. Kedua orangtuanya tidak merestui hubungan mereka, hanya karna Yoo Jung berasal dari keluarga miskin, sedangkan keluarga Hyera adalah keluarga kaya dan terhormat di Korea.
Brakk..
Terdengar suara pintu yang ditutup sangat keras. Hyera keluar dari kamarnya. Gun tae dan Yoo jung sudah keluar. Dia berusaha mengejar Gun tae dan yeojachingunya itu. Namun, tangan ibunya menghadangnya.
“Hyera-ah, biarkan mereka pergi”
“Tapi, bu..”
“Sudahlah, kau masuk saja ke kamarmu”
**
Sudah satu minggu, Gun tae oppa tidak pulang ke rumah. Mungkin, ia benar – benar meniggalkan keluarganya. Di kamarnya yang rapi ini, Hyera menelfon Ji Young, sahabatnya.
Annyeong, oppa”
“Annyeong, Hyera-ah. Ada apa?”
Oppa, apa kau ada di rumah?”
Ne, waeyo?”
“Bolehkah aku kerumahmu?”
“Tentu saja, sebenarnya ada apa Hyera-ah?”
Tanpa menjawab pertanyaan Ji Young, Hyera langsung mematikan telfonnya. Ia keluar dari rumahnya dan langsung melajukan mobilnya ke rumah Ji Young.
**
Ji Young menunggu kedatangan Hyera di taman kecil belakang rumahnya. Tak lama, Hyera muncul memeluk tubuhnya dengan erat. Hyera sudah tau bahwa Ji Young akan menunggunya di sini, ini merupakan kebiasaannya sejak kecil.
“Ada apa Hyera-ah? Apa kau ada masalah?” Ji Young melepas pelukan Hyera. Lalu, kedua tangannya memegang kepala Hyera.
Hyera mengangguk, “Ne, oppa”
“Ceritakanlah padaku”
Hyera meletakkan kepalanya dibahu Ji Young.
“Satu minggu yang lalu, Gun tae oppa datang kerumah membawa yeojachingunya”
“Ehem, lalu?”
“Kedua orangtuaku tidak merestui hubungan mereka, Gun tae oppa tidak bisa menerimanya. Lalu, dia pergi dengan yeojachingunya. Sampai sekarang dia juga belum pulang. Dia membuatku khawatir”
Hyera menitikkan air matanya. Tangan Ji Young menegakkan kepala Hyera yang bersandar dibahunya. Bibirnya mencium kening halus Hyera.
“Tenanglah, Hyera-ah. Aku yakin suatu saat mereka akan kembali”
Hyera mengusap air mata yang membasahi pipinya. Hyera tersenyum dihadapan Ji Young yang sudah menguatkannya.
**
Ternyata, Gun tae dan Yoo jung sudah menikah secara diam – diam. Hyera terkejut mendengar berita tersebut, banyak wartawan yang menanyainya tentang berita itu. Namun, Hyera tidak bisa menjawabnya.
**
Di siang hari pada musim semi, Ji Young dan Hyera sedang makan siang di cafeteria YG.
“Hyera-ah, apa kau sudah tau kalau Gun tae hyung sudah menikah?” Ji Young membuka percakapan mereka.
Ne, aku sudah melihat foto – foto pernikahan mereka yang beredar”
Ji Young menatap Hyera dengan hangat, tangannya mengusap pundak Hyera.
“Bersabarlah”
Hyera mengangguk. Lalu, tersenyum kearah sahabatnya itu.
**
2 years later..
 Ji Young mengajak Hyera ke sungai Han. Sebenarnya, saat ini Ji Young dan Hyera sangatlah sibuk mempersiapkan album baru mereka. Tapi, Ji Young mengajak Hyera menikmati keindahan Sungai Han sejenak sambil menikmati ice cream yang dijual disekitar sana.
Oppa, bagaimana dengan album baru? Apa sudah selesai?” tanya Hyera dengan bibir penuh noda ice cream.
“Belum, aku masih memilih – milih lagu yang cocok untuk album baruku. Bagaimana dengan album barumu?” Ji Young membersihkan bibir Hyera yang kotor dengan sapu tangannya.
Gomawo. Aku masih harus menjalani beberapa pemotrettan lagi. Mungkin 3 minggu lagi, baru rilis”
“Lalu, bagaimana dengan YG World Tour bulan depan, apa kau sudah siap?”
Ne
Ji Young menoleh kearah Hyera yang sedang menikmati pemandangan indah Sungai Han. Namun, tiba – tiba matanya melihat cairan merah keluar dari hidung Hyera.
“Hyera­-ah, hidungmu berdarah”
Hyera tampak terkejut. Ia mengusap hidung, cairan merah mengotori tangannya.
“Kau sakit?”
Anio, aku hanya kelelahan saja”
“Aku tidak yakin dengan jawabanmu, kau harus cepat – cepat memeriksakannya ke dokter”
Arraseo, oppa
**
Hari ini, Hyera memutuskan untuk memeriksakan kesehatannya ke dokter. Dia sedikit terkejut, ketika dokter memvonisnya mengidap Kanker Otak. Dia berniat untuk tidak memberitau siapa – siapa, mengingat masalah besar sedang menimpa keluarganya. Sebelum pulang, Hyera menyempatkan diri untuk menengok beberapa anak yang dirawat di RS ini. Di ruangan pasien khusus untuk anak – anak itu, Hyera bertemu dengan Gun Tae dan yeobonya.
Oppa?”
“Hyera-ah?”
Hyera menengok ke arah jendela kamar yang ada di sampingnya. Di kamar itu, terlihat seorang namja kecil sedang tertidur, lemas tak berdaya di ranjang RS itu.
“Apa itu anak kalian?”
Gun tae dan Yoo jung tampak diam sebentar.
“Kau tidak perlu tau Hyera-ah, sekarang kau pulang saja”
“Ya, kau benar. Dia anak kami. Namanya Yoogeun”
Yoo Jung menimpali perkataan Gun tae. Gun tae yang mendengar, langsung menoleh kearahnya menatapnya dengan tatapan tajam .
Yeobo?”
Eonni, bolehkah aku masuk?”
Yoo Jung mengangguk. Hyera melangkahkan kakinya, namun tangan kekar Gun Tae menghadangnya.
“Untuk apa kau masuk?”
Mwo?” Hyera tak kuasa menahan air matanya mendengarnya.
“Aktingmu bagus sekali Hyera-ah. Sekarang kau pulang saja, kami tidak membutuhkan air mata PALSUmu”
Anio!” Hyera menghentakkan tangan Gun Tae yang menghadangnya masuk “Aku ini bibinya, dia keponakanku. Aku berhak melihat keadaannya. Kalau kau tidak ingin melihatku disini, kau pergi saja. Aku ingin melihat keponakanku!”
Hyera melangkah masuk, Gun tae membiarkannya begitu saja.
**
Konser YG World Tour sudah selesai. Semua artis telah pulang meninggalkan tempat itu, tapi tidak dengan Ji Young dan Hyera. Mereka masih di backstage, untuk beristirahat sejenak.
“Hyera-ah, bagaimana dengan kabar kakakmu?”
“Seminggu yang lalu, aku bertemu dengannya dan Yoo Jung eonni. Yoo Jung eonni bilang kalau mereka sudah punya anak laki – laki, bernama Yoogeun. Tapi, sekarang anaknya sedang sakit parah”
“Sakit apa?”
“Leukimia”
Mwo?”
“Sudahlah, oppa. Aku sangatlah lelah hari ini, aku pulang dulu”
Ji Young melihat Hyera menuruni tangga dengan keseimbangan yang menurun. Ji Young menangkap tubuh Hyera yang pingsan. Lalu, membawanya kerumah sakit. Di RS, Dokter memberitaunya kalau Hyera mangidap kanker otak.
Tak lama kemudian, Hyera sadar. Ji Young yang tidur terbangun, merasakan tangan Hyera yang bergerak.
Oppa”
“Hyera-ah, kau sudah sadar”
Ne, oppa” Hyera berusaha untuk mendudukkan badannya.
“Hyera-ah, kenapa kau tidak memberitauku kalau kau sakit parah?”
Ji Young memegang erat tangan Hyera. Menunggu jawaban dari mulut Hyera.
Jeongmal mianhae, oppa. Aku tidak ingin membuatmu khawatir”
Ji Young memeluk tubuh mungil Hyera, mengusap lembut punggung Hyera.
“Seharusnya, kau memberitauku”
Hyera melepas pelukan hangat Ji Young, menatap mata Ji Young. Dia melihat mata Ji Young berair. Ji Young membendung air matanya.
Oppa, bolehkah aku meminta sesuatu padamu?”
“Kau minta apa? Aku janji aku akan mengabulkannya”
“Bisakah kau tidak memberitau kepada siapa – siapa tentang penyakitku ini?”
“Tapi, Hyera-ah..”
“Oppa, kau taukan keluargaku sedang tertimpa masalah. Aku tidak ingin menambah masalah di keluargaku. Aku mohon oppa”
Ji Young kembali memeluk tubuh ringkih Hyera.
“Baiklah, aku akan melakukannya untukmu. Tapi, kau harus janji padaku, kau harus sembuh”
Ji Young menangis, dia tidak ingin kehilangan Hyera. Sahabat tercintanya.
“Aku janji, aku akan sembuh”
Hyera juga menangis, dia menangis di pelukan hangat yang diberikan Ji Young.
**
Baru – baru ini, beredar foto Yoogeun yang dirawat di RS. Foto – foto ini, membuat karir Hyera menjadi sedikit terganggu. Sehingga, membuat Yang Hyun Suk selaku CEO agensi YG memanggilnya.
Yang Hyun Suk melemparkan beberapa lembar foto kepada Hyera. Di lihatnya, itu foto – foto Yoogeun, keponakannya.
“Apa kau tau kebenaran berita ini?”
Ne, ahjusshi. Berita ini benar. Dia anak dari oppaku. Sekarang, dia sedang sakit parah”
“Lalu, bagaimana ini? Ini mengganggu karirmu”
Anio, ahjusshi. Aku tidak merasa karirku terganggu. Aku akan mempertahankan popularitasku”
Yang Hyun Suk tampak frustrasi.
“Sebenarnya, siapa yang menyebarkan foto – foto ini?”
“Aku”
Hyera mengaku bahwa dirinyalah yang menyebarkan foto – foto ini.
Jeongmal mianhae, ahjusshi. Aku sengaja melakukan ini agar orangtuaku sadar, kau taukan sejak dulu orangtuaku tidak pernah merestui hubungan kakakku, hanya karna dia berhubungan dengan orang miskin. Karna itu, aku melakukan hal ini. Jeongmal mianhae, ahjusshi
Yang Hyun Suk memakluminya.
“Baiklah, aku memaklumi keputusanmu ini. Aku berharap semoga masalahmu cepat selesai”
Ne, ahjusshi. Aku juga berharap seperti itu. Ahjusshi, bisakah kau membantuku?”
“Apa yang bisa aku bantu?”
“Bisakah kau kirim uang hasil penjualan albumku kemarin itu? aku sangat membutuhkan uang itu”
“Baiklah, nanti aku akan kirim ke rekeningmu”
Gamsahamnida, ahjusshi
**
Malamnya, Hyera dan orangtuanya menjenguk Yoogeun di RS. Hyera berhasil menyadarkan orangtuanya dengan foto – foto itu. Mereka masuk ke ruangan Yoogeun, disana sudah ada Gun Tae dan Yoo Jung yang setia menunggu buah hati mereka. Mereka sedikit terhenyak melihat Hyera dan orangtuanya datang.
Eomma? Appa?” ucap Gun Tae yang langsung berdiri dari kursinya. “Kenapa kalian datang kesini?”
Oppa, jelas saja kami ingin menjenguk Yoogeun”
“Untuk apa? Kalian tidak mengharapkan kehadiran Yoogeunkan?”
Oppa, kau ini bicara apa? Kami datang untuk damai”
Gun Tae tersenyum sinis. Hyera membiarkan tingkah laku kakaknya itu.
“Yoo Jung eonni”
“Ne?”
“Terimalah ini, gunakan ini untuk pengobatan Yoogeun”
Hyera menyodorkan sejumlah uang yang baru saja ditransfer oleh Yang Hyun Suk. Gun tae yang melihatnya, langsung menyingkirkan uang – uang itu dari hadapan istrinya, sampai uang – uang itu terhempas dilantai. Kali ini, Hyera benar – benar kesal dengan Gun tae.
“Gun Tae, kau tidak boleh melakukan Hyera seperti itu!” teriak appa Hyera yang ikut kesal melihatnya.
Yeobo, tenanglah” eomma Hyera berusaha menenangkan yeobonya.
Oppa, aku tau kau membenci kami, tapi tak seharusnya kau memperlakukan kami seperti itu” ucap Hyera terisak.
“Sudah, kubilang aku tidak butuh air matamu!”
Sambil menangis, Hyera mendekati kakaknya.
“Tidak usah mendekatiku!”
Hyera memukul – mukul lengan kakaknya dengan terus terisak.
“Kau bodoh, kau sangat bodoh! Aku menyesal menjadi adikmu! Kenapa kau selalu berpikiran buruk dengan kami?! Asal kau tau, selama ini kami mengkhawatirkanmu! Apa kau tidak sayang dengan kami? Kenapa kau selalu membuat kami khawatir?! Kau bodoh oppa, kau bodoh!”
Gun tae menangis, Hyera benar. Dia kakak yang tidak berguna.
Jeongmal mianhae, Hyera-ah” katanya sambil memeluk tubuh yeoja yang sangat ia rindukan ini.
“Aku tidak ingin memungut uangku kembali. Ambillah, uangku ini gunakan untuk pengobatan Yoogeun”
**
1 year later..
Keadaan Yoogeun semakin membaik, kini dia sudah berjalan, menyanyi, bahkan memeluk orang – orang yang ia sayangi. Hyera juga senang melihat keluarga semakin harmonis, ia bahkan lupa bahwa ia sedang sakit.
Di sela – sela kesibukannya, Hyera meminta kakaknya untuk menemaninya bermain di taman.
“Kenapa kau mengajakku kesini?” ucap namja tampan yang menemani Hyera di taman.
“Aku hanya ingin mengajakmu bermain disini, oppa”
“Kau ingin main apa? Layang – layang?”
Anio, kita duduk – duduk disini saja. Sudah lama, kita tidak kesini”
Gun Tae menatap wajah adiknya yang cantik ini. Lalu, mengusap – usap pundak Hyera lalu menariknya untuk mempertemukan tubuhnya dengan tubuh Hyera. Dia memeluknya.
Gomawo, Hyera-ah. You are my angle”
“Cheonmaneyo, oppa”
Gun tae melepas pelukannya. Menatap wajah Hyera yang semakin lama semakin pucat. Tangannya bergerak ingin mengusap lembut rambut panjang Hyera, namun tangan kecil Hyera menghadang tangannya. Awalnya, dia terkejut. Namun, setelah itu dia tersenyum manis kepada Hyera.
“Hyera-ah, kenapa rambutmu semakin menipis, wajahmu juga pucat. Apa kau sakit?”
Anio, oppa. Gwenchana”
Hyera memeluk lengan Gun Tae, lalu menidurkan kepalanya di atas paha Gun Tae, sambil memegang erat tangan kanan Gun Tae. Sedangkan, tangan kiri Gun Tae, mengusap – usap lengan Hyera.
“Hyera­-ah
Ne?”
“Sekarang Yoogeun sudah pintar, aku berniat untuk memasukkannya ke sekolah. Apa kau punya usul sekolah yang bagus untuk Yoogeun?”
1 detik, 2 detik, 3 detik. Gun tae tak mendapat respon dari Hyera.
“Yak, Hyera-ah, aku sedang bicara dengarmu!”
Gun tae menggoncangkan tubuh kecil Hyera.
“Hyera-ah, sebenarnya kau ini mendengarkan aku tidak?!”
Gun tae mulai merasakan pegangan Hyera semakin melemas. Dia kembali menggoncangkan tubuh adiknya itu. Tidak ada respon. Dia pegang denyut nadinya, sudah tidak terasakan. Gun tae mulai panik.
“Hyera-ah! Bangunlah! Hyera-ah!”
**
Hari ini adalah hari pemakaman Hyera. Semua orang bersedih. Gun tae hanya bisa duduk meratapi peti jenazah Hyera. Ji Young menepuk pundaknya, menyadarkannya dari lamunannya.
Hyung, bersabarlah. Aku yakin Hyera pasti bahagia disana”
 Gun tae mengangguk. Hanya itu responnya.
Jeongmal mianhae, hyung. Aku tidak memberitaumu sejak dulu tentang penyakit Hyera. Hyera yang memintaku menyembunyikannya. Dia berjanji kalau aku menyembunyikannya, dia akan berusaha untuk sembuh. Tapi, ternyata dia mengingkarinya” air mata mulai membasahi pipi Ji Young. Gun tae menepuk pundak Ji Young. Mereka saling menguatkan diri.
**
Acara hari ini telah usai, Gun tae dan keluarganya telah kembali ke rumah. Gun tae memasuki kamar Hyera. Kamarnya sangat rapi, Hyera memang tidak suka hal – hal yang berantakan. Tetapi, banyak barang – barang Hyera yang mulai berdebu. Yah, mungkin karna sudah lama tidak dibersihkan. Gun tae berniat membersihkan kamar adiknya itu. Di saat ia membersihkan kamar Hyera, dia menemukan selembar surat yang bertuliskan nama Hyera di balik bantal tidurnya. Dia membuka dan membaca surat itu, surat itu dari Hyera yang ia tulis beberapa hari sebelum dia meninggal.

Oppa, jeongmal mianhae. Aku yakin Ji Young oppa, telah memberitaumu tentang penyakitku. Jeongmal mianhae, oppa. Aku hanya tidak ingin membuat kalian khawatir tentang keadaanku. Jadi, aku meminta Ji Young oppa untuk diam tentang penyakitku. Oppa, bagaimana Yoogeun? Apa dia semakin lucu seperti aku? Jangan lupa bilang pada Yoogeun, kalau dia punya ahjumma yang sangat cantik, tidak ada yang menandingi kecantikannya. Ohya, kau jangan membuat kamarku berantakan ya?! Jaga kamarku! Jangan lupa jaga eomma dan appa, dan  jangan sampai kau menyakiti yeobomu. Jaga mereka baik – baik . Sampaikan salamku pada mereka. Saranghae, oppa. Saranghae..

From : Park Hyera :D

Gun tae memeluk surat itu erat, mengambil nafas yang panjang. Butiran – butiran air mata kembali membasahi pipinya.
Nado saranghae Hyera-ah”


END